SatusatuenMagz

Menulis Mengabarkan

Jalan Menuju Pantai Pok Tunggal Yang Aduh hai

Jalan Menuju Pantai Pok Tunggal

Hampir persis satu tahun lalu, tepatnya tanggal 17 Februari 2015, blog ini menuliskan tentang Pantai Pok Tunggal yang saat itu tengah berbenah. Dengan menggunakan satu unit backhoe bertuliskan “Arjuna”, kelompok masyarakat disana mengeruk kaki bukit untuk melebarkan dan atau menambal jalan agar mudah dilewati para pengunjung. Waktu itu, selain disambut dengan senyum, kedatangan kami disambut pula oleh batu-batu besar hasil mengiris bukit yang berada di kiri kanannya.

Perjalanan waktu itu sangat sulit. Namanya juga sedang ada proyek, ya. Kami harus melintasi medan yang sangat tidak rata. Permukaan jalan masih dipenuhi batu-batu besar. Belum diremukkan menggunakan alat berat. Sehingga mengharuskan kami untuk selalu menatap masa depan. Menatap permukaan jalan di depan maksudnya.

Baca : Pesona Di Ujung Tebing Pantai Pok Tunggal

Pada kesempatan lain, 8 Februari 2016 yang bertepatan dengan libur Imlek, kami mengulang lagi berwisata ke pantai Pok Tunggal. Pantai paling ujung timur dari deretan pantai wisata di Gunung Kidul yang tertulis di tiket masuk pantai Baron ini memiliki akses jalan yang sudah lebih baik, daripada tahun kemarin.

Jika pada sebelum pengerukan kaki bukit, jalanan hanya tanah liat biasa. Sering becek saat turun hujan. Menjadikan perjalanan serasa melewati tengah sawah. Maka setelah pengerukan, akses jalan ke Pantai Pok Tunggal sedikit lebih baik. Kita akan menemui permukaan jalan yang lebih keras. Batu. Namun kali ini batu-batuan yang lebih kecil.

Lebar jalan cukup besar untuk dilewati bus sedang. Jika berpapasan dengan mobil, keduanya masih bisa lewat. Tapi ada beberapa spot yang tidak mudah dilewati jika berpapasan. Sekitar 20 meter sesudah pintu masuk pantai Pok Tunggal, bukan TPR lho, lebar jalannya menyempit. Di titik tersebut, bus sedang dan mobil harus benar-benar mepet. Sangat mepet dan butuh aba-aba dari pihak ketiga. Sedangkan untuk titik-titik lainnya, mungkin hanya perlu kepandaian sopir karena sudah cukup lebar.

Perhatikan gambar dibawah ini.

Posisinya adalah gambar diambil dari dalam bus sedang yang berhenti. Mobil-mobil dalam gambar, berjalan perlahan melintas. Bus sedang sudah benar-benar mepet sawah. Jika terlalu ke kiri maka bus tidak berada di jalan, melainkan di sawah. Ingat, kita ngga bisa membajak sawah menggunakan bus pariwisata. Paham.

rute menuju pantai pok tunggal

Mobil biru melintas. Terlihat berkali-kali supirnya berhenti. Nampaknya ragu-ragu. Wajar sih karena dia sudah mepet bukit di kiri. Gambar diambil dari dalam bus.

rute menuju pantai pok tunggal

Gantian mobil hitam yang melintas. Berbeda dengan supir mobil sebelumnya, dia melaju dengan cepat. Wuuusss. Ga tau deh nyerempet atau enggak. Tapi good job lah.

Untuk bus pariwisata besar, sebenarnya bisa melewatinya dengan mudah. Hanya saja, akan menjadi kendala apabila berpapasan dengan kendaraan lain. Apalagi jika berpapasan dengan sesama bus. Lebih-lebih berpapasan dengan sesama bus besar. Pusing, pusing dah tuh sopir dan kondekturnya.

Perhatikan gambar di bawah ini. Perhatikan permukaan dan lebar jalan. Apa jadinya jika berpapasan dengan sesama bus. Oh iya, abaikan tanggal dalam foto. Ngga diseting dengan benar.

Posisinya adalah bus besar hitam akan masuk ke pantai Pok Tunggal. Sedangkan bus sedang putih akan meninggalkan (keluar) pantai Pok Tunggal.

rute menuju pantai pok tunggal

Di titik ini, dua kendaraan tersebut masih bisa berlalu. Dengan bantuan tentunya. Bus putih dalam gambar sudah benar-benar mepet bukit. Sedangkan bus hitam, juga sudah mepet sawah. Sawah yang ditanami jagung.

rute menuju pantai pok tunggal

Terlihat bus besar hitam sudah mulai masuk. Spion hampir bersenggolan. Tapi hati harus tetap tenang.

rute menuju pantai pok tunggal

Bus hitam sukses melintas. Bus putih sabar menunggu. Sekarang bayangkan jika bus hitam tersebut bertemu dengan bus yang sama besarnya di jalan ini. Pecah ndase, mumet mumet koe.

Lahan parkir di Pantai Pok Tunggal cukup besar. Saat kami datang, ada setidaknya 1 unit bus sedang dan 2 unit bus kecil. Selebihnya kendaraan pribadi. Parkir ada dua. Sebelah barat dan timur. Untuk bus, parkir di parkiran barat.

Kemudian ada kabar tidak bagus. Pohon ikoniknya sudah tumbang. Kami lupa menanyakan tanggal kejadian. Saat kami sampai disana, sudah tumbuh dahan-dahan baru. Menurut informasi dari warung sekitar, hal tersebut disebabkan oleh akar yang terinjak-injak. Seperti diketahui, akar pohon tersebut berada di jalan. Sehingga terinjak-injak kendaraan pengunjung. Layu, kemudian kering dan mati.

foto jalan menuju pantai pok tunggal

Lihat, batang pohonnya patah. Menyisakan dahannya yang menjulur ke barat (kanan foto). Nenek di dalam gambar sedang memungut botol plastik. Untuk makan sehari-harinya. Sehat selalu ya nek.

foto rute pantai pok tunggal

Keseluruhan pohonnya. Masih tetap cantik meski tak terlihat seperti dulu. Seperti kamu, meski udah gendut tapi tetep cantik.

#iki tulisan opooo?

Jadi kesimpulannya, sejauh ini – tulisan ini terbit – jalan menuju pantai Pok Tunggal cukup baik. Sudah lebih keras dari sebelumnya. Muat untuk bus besar. Tapi harap digaris bawahi, pada musim liburan, pantai-pantai di Jogja dan objek wisata lainnya selalu penuh. Demikian juga pantai Pok Tunggal. Jika ingin berkunjung ke Pantai Pok Tunggal, disarankan menggunakan kendaraan pribadi saja. Dikhawatirkan akan berhenti dan ngga bisa gerak jika dua bus besar berpapasan di tengah jalan masuk pantai Pok Tunggal.

Ok, selamat berwisata.

Baca juga : Jalan Menuju Pantai Klayar Pacitan yang Indah Sekali

One comment on “Jalan Menuju Pantai Pok Tunggal Yang Aduh hai

  1. Abdul Madjid
    April 16, 2016

    Pgi bro..brp hrg sewa kantor per bulan / tahun nya..
    Pin bb Ane : 56c87678 / Whatsapp ; 0838-7014-7076..

    Like

Tinggalkan Pesan ya Sist/Bro (Leave a comment Please)

Suka pake ini. Kamu?

download chrome

Me


Hai, Selamat datang dan selamat membaca. Tolong tinggalkan jejak disini.
Please, write a comment. Thanks visitin' this blog

Komunitas

Komunitas Blogger Jogja

Follow me on Twitter